Bojonegoro – Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan hari kelahiran Rasulullah yang telah berlangsung sejak masa Dinasti Fatimiyah di Mesir sekitar abad ke-4 Hijriah atau masa Sultan Muzhaffaruddin Al-Kaukabri pada awal abad ke-7 Hijriah. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengingat sejarah Nabi, meneladani akhlak beliau, serta menjadi sumber motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi tahun ini, Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah PR. IPM MBS Al-Amin Putri Bojonegoro menyelenggarakan rangkaian kegiatan bernuansa religius dan edukatif. Kegiatan pertama berupa kajian Maulid Nabi yang dilaksanakan pada tanggal 5 September 2025, bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1447 H. Dalam kajian tersebut dibahas mengenai pengucapan kata maulid dan maulud,hukum merayakan Maulid Nabi serta sejak kapan Maulid nabi ini ada. Berdasarkan kajian yang disampaikan oleh Ustdzah Nida’un Nur Iftikar, bahwasanya Pengucapan kata yang benar yaitu maulid karena berasal dari Bahasa arab( وَلَدَ يَلِدُ وِلاَدَةٌ مَوْلِدٌ) masdar zaman yang secara spesifik berarti “tempat kelahiran” atau “waktu kelahiran. Selain itu, terkait hukum memperingatinya dalam tubuh Majelis Tarjih Muhammadiyah belum ada kesepakatan terkait riwayat mana yang pasti dalam peringatan Maulid Nabi. Tim Fatwa Tarjih belum pernah menemukan dalil tentang perintah menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi saw, sementara itu belum pernah pula menemukan dalil yang melarang penyelenggaraannya. Oleh sebab itu, perkara ini termasuk dalam perkara ijtihadiyah dan tidak ada kewajiban sekaligus tidak ada larangan untuk melaksanakannya.
Selanjutnya, pada 10 September 2025, PR IPM MBS Al-Amin Putri mengadakan berbagai perlombaan seperti Qira’atul Qur’an dan nasyid islami. Ketua IPM MBS Al-Amin dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi merupakan momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW. “Melalui lomba ini, kami ingin mengajak santriwati untuk menyalurkan bakat sekaligus memperkuat kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.Perlombaan dimulai pada sore hari dengan sesi Qira’atul Qur’an. Meskipun waktu latihan yang dimiliki para peserta sangat terbatas, mereka tetap tampil penuh semangat dan membawakan bacaan dengan suara yang merdu. Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan nasyid dari masing-masing kelompok. Uniknya, dalam penampilan nasyid tersebut, peserta tidak hanya bernyanyi, tetapi juga menampilkan kreativitas lainnya, seperti memainkan alat musik dari barang bekas, menari, dan berbagai bentuk ekspresi seni lainnya.
Rangkaian kegiatan ditutup pada malam yang sama dengan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba. Melalui peringatan Maulid Nabi ini, para santri tidak hanya belajar tentang sejarah Rasulullah, tetapi juga diajak untuk memahami dan mengamalkan sunnah serta menjauhi apa yang dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.Peringatan Maulid Nabi di MBS AlAmin Putri Bojonegoro menjadi momen berharga dalam membangkitkan semangat para santriwati untuk terus meneladani Rasulullah dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Penulis: Tarisya Izalfani Safira
Leave A Comment